Kamis, 25 November 2010

BlackBerry Gemini, Si Berry Tanpa Trackball (ArtikeL~Psi.Konsumen)

BlackBerry Gemini, Si Berry Tanpa Trackball
Senin, 12 Oktober 2009 | 07:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejak terjadi booming BlackBerry di Indonesia, barangkali Gemini alias Curve 8520 merupakan satu-satunya handset yang kehadirannya tanpa gembar-gembor. Hal itu mungkin lantaran kisruh soal sertifikasi dan pusat perbaikan, yang sempat membelit Research in Motion beberapa waktu lalu. Anehnya, meski tanpa perhelatan, peminatnya membludak. Prapemesanan yang diselenggarakan para operator sudah mencapai angka ribuan. Indosat, misalnya, sudah mendapat 6.000 pesanan. Telkomsel nyaris 1.000 unit.

Harga awal, yang berada di bawah model BlackBerry sebelumnya, barangkali menjadi daya tarik ponsel pintar ini. Kelasnya memang ada di bawah BlackBerry Curve 8900 alias Javelin, apalagi Bold. Meski demikian, kita sama-sama sudah tahu bahwa harga yang ditetapkan para distributor itu--berkisar dari Rp 3,4 juta sampai Rp 3,5 juta--masih jauh di atas harga di luar negeri, yang hanya sekitar US$ 130 dengan kontrak dua tahun. Apalagi nilai tukar rupiah menguat akhir-akhir ini.

Tapi baiklah. Pada saat para penggila BlackBerry tak sabar menanti barang pesanannya, kami sudah berkesempatan menguji Curve 8520 ini selama sepekan terakhir. Kesan pertama, Gemini menghadirkan sedikit penyegaran dalam desain dan teknologi dari pendahulunya. Mengapa sedikit? Sebab, kelas Gemini memang ada di bawah Javelin, apalagi Bold dan Storm.

Penyegaran pertama ada pada desain bentuk, yang lebih langsing dan ringan ketimbang Javelin. Sudut-sudutnya lebih membulat. Ia 0,4 milimeter lebih tipis ketimbang Javelin dan bobotnya 4 gram lebih ringan. Ukuran layar Gemini dan Javelin relatif sama. Namun, resolusi Gemini lebih kecil dengan 320 x 240 piksel. Bandingkan dengan Javelin, yang 480 x 360 piksel. Adapun koleksi warna keduanya sama saja, 65.536 warna TFT. Dengan resolusi ini, Gemini masih bisa menampilkan gambar yang jernih, meski di bawah Javelin. Hasil jepretan kamera 2 megapikselnya tentu ada di bawah Javelin, yang 3,2 megapiksel.

Perbedaan besar di antara kedua handset itu ada pada sistem navigasi menu. Sementara Javelin memakai bola penjejak (trackball), Gemini malah memakai trackpad, yang berfungsi seperti touchpad pada laptop dalam skala yang sangat kecil. Yang terbiasa memakai trackball seperti pada Javelin dan Bold akan merasa sedikit "aneh" saat memakai trackpad ini. Namun, itu barangkali hanya soal membiasakan diri saja. Bila sudah terbiasa, rasanya akan sama saja. Malah mungkin lebih menguntungkan daripada si bola, yang tak jarang menimbulkan persoalan lantaran debu atau kotoran hingga perlu sering-sering dilumasi dengan minyak kayu putih.

Adapun fitur-fitur lain akan tetap mengingatkan kita pada daya tarik BlackBerry. Mulai keyboard QWERTY yang cukup nyaman dipencet, kecuali mungkin jika Anda memiliki jemari yang relatif besar. Curve 8520 sudah dilengkapi fitur-fitur seperti koneksi nirkabel Wi-Fi dan Bluetooth. Koneksi lain melalui micro-USB. Ia juga memiliki pemutar multimedia, seperti musik digital dan video.

Disebutkan, kemampuan baterainya mencapai 4 jam untuk waktu bicara dan 17 hari standby. Dalam pemakaian tak terlalu berat, ia bisa bertahan 4 hari sebelum diisi ulang. Transfer data pada handset ini bisa melalui GPRS/EDGE. Kecepatan dan ketersediaan jaringannya memang bergantung pada operator seluler.
Pada pengujian kali ini, i-Tempo memakai kartu SIM dari Axis, operator paling anyar yang ikut bermain di pasar BlackBerry di Indonesia. Bila Anda seorang pemula, layanan Axis terbilang mudah diaplikasi.
DEDDY SINAGA

OPINI
Secara umum, BB Gemini sangat memuaskan terutama trackpadnya, benar-benar responsif dan mudah dikendalikan. Yang jelas bebas dari debu dan macet. BB Gemini sangat disarankan untuk pengguna BB yang masih dlm tahap awal belajar, namun tidak menutup kemungkinan juga pada advance user karena "easy take". Kelebihan BB Gemini yaitu harganya yang terjangkau dan fasilitas yang banyak dan bagus, yang meliputi trackpadnya yang sangat responsif, clock speed tinggi 512 Mhz, nyaman digenggam, slim desain, terutama yg edisi white benar-benar "eye catching". Kemudian dengan di tunjang oleh memory internal besar, jadi tidak perlu khawatir kehabisan memory kalau user memakai tidak secara extreem. Meskipun tidak ada 3G, namun masih sering dapat sinyal EDGE jadi tidak masalah. Sedangkan kekurangannya yaitu tidak adanya jaringan 3G dan lampu flash sehingga agak sulit jika digunakan di malam hari atau di tempat gelap, serta keyboard agak keras.

Akan tetapi bila Anda membutuhkan koneksi dan sering berkomunikasi melalui Email, Blackberry Gemini bisa jadi solusi. Tanpa merogoh kocek dalam-dalam, Anda sudah bisa terhubung selalu dengan rekan kerja, sahabat, keluarga atau rekan bisnis Anda. Oleh karena itu, sampai saat ini Blackberry Gemini masih sangat diminati oleh banyak masyarakat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar