Selasa, 01 Juni 2010

Modifikasi Perilaku Mahasiswa yang Sulit Bangun Pagi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagian besar mahasiswa, memiliki kecenderungan malas untuk masuk kuliah pada pagi hari. Hal ini menyebabkan seringnya mereka datang tidak tepat waktu (terlambat) ke kampus. Kecenderungan ini berakibat pula pada waktu kuliah selain di pagi hari. Mereka terlambat karena beberapa sebab diantaranya:
Seringnya dosen yang datang tidak tepat waktu,
Sulitnya bangun pada pagi hari,
Macet ataupun hal-hal lain yang tidak terduga,
Tidur yang terlalu malam, dan
Kualitas tidur yang tidak baik.
Kasus yang akan kami tangani disini adalah masalah keterlambatan seorang mahasiswa yang diakibatkan oleh sulitnya mereka untuk bangun tidur pada pagi hari. Kami menangani kasus ini karena kasus ini seringkali dijumpai pada keseharian mahasiswa dan pentingnya merubah perilaku ini agar dapat mengikuti perkuliahan dari awal sampai akhir dimana mahasiswa akan dapat menyerap (memperoleh) semua informasi yang disampaikan oleh dosen.
Selain itu, masalah keterlambatan ini juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi perkuliahan mahasiswa, seperti di marahi oleh dosen, tidak dapat mengikuti perkuliahan dengan baik, tidak diperbolehkan untuk absen, dapat mengganggu mahasiwa lain yang sedang konsentrasi dalam memperhatikan dosen, tidak dapat menyerap materi dengan sempurna, serta dapat menurunkan prestasi belajar mahasiswa.
Menurut kami masalah keterlambatan perlu segera ditangani karena hal ini menggambarkan sikap mahasiswa dalam menghargai dan memanfaatkan waktu yang mereka miliki sehingga diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk lebih disiplin terhadap waktu.
Di samping itu, masalah keterlambatan juga telah menjadi suatu kebiasaan yang telah melekat pada sebagian besar mahasiswa. Kebiasaan ini harus segera di ubah menjadi suatu kebiasaan yang lebih baik. Oleh karena itu, kami mencoba untuk mengubah atau memodifikasi perilaku tersebut dengan beberapa treatment atau penanganan yang kami anggap cocok dengan masalah ini.

B. Tujuan Modifikasi Perilaku
Modifikasi perilaku dalam kasus ini bertujuan untuk mengubah kebiasaan subjek yang di anggap tidak baik menjadi perilaku yang baik atau diharapkan oleh orang lain dan lingkungannya, serta membantu subjek untuk dapat menerapkan kebiasaan baik tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.























BAB II
RANCANGAN MODIFIKASI PERILAKU

A. Biodata Subjek
Nama : G P
TTL : Jakarta, 12 Februari 1989
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Cikarang
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Gol. Darah : O

B. Masalah Subjek
Subjek mempunyai masalah sering datang terlambat masuk kuliah karena tidak bisa bangun pagi.

C. Tujuan Modifikasi Perilaku Subjek
Tujuan modifikasi perilaku subjek yaitu untuk merubah perilaku subjek agar dapat bangun pagi sehingga tidak terlambat untuk masuk kuliah.

D. Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan pada hari Senin tanggal 22 Februari 2010, pukul 10.00 – 11.00 WIB. Kami menyimpulkan bahwa klien sering datang terlambat masuk kuliah pada jam pertama perkuliahan dikarenakan jarak antara tempat tinggal dan letak kampus cukup jauh dan klien juga mengalami kesulitan untuk tidur lebih awal sehingga klien tidak bisa untuk bangun pagi.

E. Hasil Observasi
Dari hasil observasi yang kami lakukan sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 15 Ferbruari & 18 Februari 2010 dimana pada ke-2 hari tersebut perkuliahan dimulai dari jam pertama yaitu pukul 08.00 WIB. Pada tanggal 15 Februari 2010 klien datang terlambat masuk kelas tepatnya pada pukul 08.45 WIB dengan nafas yang tidak teratur (terengah-engah) serta ekspresi wajah yang yang masih terlihat seperti orang mengantuk. Kemudian pada tanggal 18 Februari 2010 klien juga datang terlambat masuk kelas yaitu pada pukul 08.30 sehingga sesuai perjanjian dengan dosen klien tidak diperbolehkan menandatangani absen (dengan ekspresi wajah yang sangat kecewa).


HARI
TGL
JAM
Masuk kuliah
MATA KULIAH
TERLAMBAT
OBSERVASI
Senin
15/02/2010
08.00
Psikometri
45 menit
- Nafas yang tidak
teratur (terengah-
engah)
- Ekspresi
wajahnya terlihat
seperti masih
sangat ngantuk
Kamis
18/02/2010
08.00
Sosiologi
30 menit
- Panik
- Berkeringat
- Rambut
Berantakan
- Gemetar
- Ekspresi wajah
Kecewa







F. Rancangan Modifikasi Perilaku

1. Stimulus Control
· Penguatan positif
SD Respons Reinforcer
(Mahasiswa) (Datang telat) - Tidak bisa masuk kelas
- Dimarahi dosen
- Ketinggalan pelajaran
- Tidak diperbolehkan
absen
- Tidak disukai teman-
teman karena
menggangu
konsentrasi

· Pemadaman
SΔ Respon Reinforcer
(Mahasiswa) (Datang sebelum - Bisa masuk kelas
perkuliahan dimulai/ - Dapat mengikuti
tepat waktu) kuliah
- Diperbolehkan
absen
- Tidak dimarahi
atau dipuji
Dosen


2. Self Management
Self management adalah penggunaaan strategi modifikasi perilaku untuk merubah perilaku diri sendiri, menggunakan controlling behavior untuk memunculkan controlled behavior.
Langkah-langkah Rancangan Self Management
1. Making decision to engage Self Management
Hal pertama dalam melakukan self management adalah dengan membuat keputusan untuk merubah perilaku subjek, dimana subjek harus membuat kesepakatan terlebih dahulu dengan kami. Hal tersebut bertujuan agar subjek dapat mengikuti dan melaksanakan serangkaian treatment yang telah kami rancang, sehingga treatment dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, diharapkan subjek dapat mengubah kebiasaan datang terlambatnya yang dikarenakan sulit untuk bangun pagi.

2. Defining the target behavior & competing behavior
Pada langkah ini kami menentukkan perilaku apa yang akan diubah dan perilaku apa yang akan dimunculkan. Adapun perilaku yang ingin di ubah yaitu sering terlambat masuk perkuliahan dan akan memunculkan perilaku datang tepat waktu pada perkuliahan.

3. Goals setting
Dalam goal setting ini kami menentukkan tingkatan-tingkatan yang akan dicapai oleh subjek dalam memenuhi program hingga mencapai target perilaku yang di inginkan. Pada masalah ini goal setting yang kami tentukan yaitu subjek harus bisa merubah kebiasaan sulit bangun paginya sehingga dapat bangun lebih awal sesuai dengan waktu yang kami tentukan dan tidak akan terlambat masuk kuliah lagi.

4. Self monitoring
Setelah menetapkan tujuan, langah selanjutnya yaitu self monitoring. Subjek melakukan self monitoring pada dirinya sendiri dengan mengggunakan data sheet dimana subjek harus mengisinya sesuai dengan yang kami inginkan. Dari adanya data sheet tersebut kami dapat melihat dan mengontrol aktivitas subjek serta mengetahui perkembangan yang timbul dari treatment ini.

5. Functional Assesment
Pada tahap ini, kami mengukur variabel yang memiliki kontribusi langsung terhadap kemunculan perilaku target subjek, dan melihat apakah pengukuran variabel tersebut sudah tepat atau tidak. Setelah tepat, maka kami akan menetukan variabel concequences yang akan dijadikan reinforcement dan dapat dilakukan pada tahap selanjutnya. Dalam kasus ini variabel yang memiliki kontribusi langsung adalah terlambat masuk kuliah, dan variabel consequences-nya merupakan hal-hal yang muncul atau akibat apabila subjek terlambat masuk kuliah.

6. Chossing Apropriate Self Management Strategies
Pada tahap ini, kami menentukkan strategi self-management yang tepat bagi diri subjek dalam memodifikasi perilaku dirinya, yaitu berupa :
a. Goal setting & self monitoring
Membantu subjek agar dapat mencapai perilaku target dalam masalah ini, yaitu subjek harus bisa bangun pagi dan tidak terlambat masuk kuliah lagi. Selain itu, subjek juga harus dapat melakukan self-monitoring guna melihat perilakunya sendiri apakah telah ada perubahan atau belum serta mencoba untuk mempertahankan goal setting yang telah dicapainya.

b. Antecedent manipulation
Pada strategi ini, kami melakukan manipulasi pada lingkungan subjek sehingga dapat memunculkan suatu kejadian yang kami inginkan, seperti dengan sengaja mempercepat waktu pada jam subjek, dan meminta bantuan orang rumah subjek, dukungan dari teman-teman, serta menggunakan jam weker. Hal tersebut dilakukan agar subjek terbiasa bangun pagi.

c. Behavioral contracting
Dalam memodifikasi perilaku subjek diperlukan adanya suatu kontrak atau perjanjian dengan subjek. Kami telah membuat suatu kontrak perilaku dengan subjek, dimana subjek harus berperilaku sesuai dengan yang kami inginkan bedasarkan rancangan treatment yang telah kami buat demi mengubah kebiasaan sulit bangun pagi tersebut.

d. Arranging reinforcers & punisher
Kami menyusun penguat-penguat pada strategi ini dengan tujuan agar subjek memunculkan perilaku yang kami harapkan, dan juga menentukan hukuman apabila subjek tidak berperilaku sesuai yang diharapkan. Pada hal ini, penguatnya berupa pujian dari dosen, teman-teman, dan orangtua, sedangkan punisher berupa hukuman dari dosen, seperti di tegur, tidak boleh masuk kelas. Kemudian teman-teman juga bisa menjauhinya karena subjek dianggap mahasiswa yang malas, dan juga di marahi oleh orang tuanya sebab jadi sering bolos kuliah pada pagi hari.

e. Social support
Agar treatment ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, tentunya sangat dipengaruhi oleh dukungan-dukungan yang berasal dari orang-orang terdekat subjek. Dukungan dari orang tua, teman-teman, pacar, dosen, saudara, dan orang-orang terdekatnya sungguh-sungguh dapat mempengaruhi subjek untuk lebih cepat dan mudah untuk bangun pagi.

f. Self instruction & self praise
Dalam strategi ini, subjek diajarkan self instruction untuk dapat memerintahkan dan mengatur dirinya sendiri untuk dapat mencapai target perilaku. Hal ini dapat membantu dalam menyadarkan subjek untuk termotivasi untuk bisa bangun pagi. Selain itu, kami juga menyarankan subjek untuk dapat menerapkan self-praise pada dirinya sendiri, seperti memberikan pujian-pujian kepada dirinya dan merasa bangga apabila sudah bisa untuk bangun pagi dan tidak terlambat masuk kuliah.



TABEL MODIFIKASI PERILAKU

Hari
Tanggal
Jam
Mata Kuliah
Terlambat
Perasaan
Goal
Senin
15 February 2010
08.00
Psikometri
30 menit
Panik, tergesa-gesa, gemetaran, dan berkeringat.

X
Kamis
18 February 2010
08.00
Sosiologi
21 menit
Lemas, lelah, terburu-buru, gugup.

X
Jumat
19 February 2010
09.30
Bimbingan PI
17 menit
Rambut berantakan, agak gugup dan berkeringat.


X
Senin
22 February 2010
08.00
Psikometri
12 menit
sedikit gugup, dan agak berantakan

X
Kamis
25 February 2010
08.00
Sosiologi
6 menit
tidak gugup dan lebih rileks.

X
Jumat
26 February 2010
09.30
Bimbingan PI
Tepat waktu
Senang, tidak perlu terburu-buru dan panik, serta bangga.


V




7. Evaluating Change
Tahap dimana subjek melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dalam self management. Apakah subjek sukses atau tidak dalam menjalani program-program dan pencapaian tujuan perilaku subjek yaitu bisa bangun pagi. Dalam kasus ini, pada awalnya evaluating change terasa sulit bagi subjek, namun lama-kelamaan target perilaku telah menjadi sebuah kebiasaan sehingga subjek terbiasa untuk bangun pagi setiap harinya.

8. Reevaluating Self Management
Setiap evaluasi pasti memiliki 2 hasil yang bipolar yaitu berhasil atau tidak, apa bila tidak berhasil maka harus mengevaluasi ulang strategi yang digunakan dalam modifikasi perilaku ini. Dalam kasus ini Reevaluating self management berhasil.

9. Implementing Maintenance Strategies
Setelah berhasil dalam evaluasinya subjek diharapkan untuk dapat menerapkan perilaku yang telah berhasil di ubah dalam kehidupan sehari-hari. Subjek mampu untuk bangun pagi setiap harinya, baik ada jadwal kuliah maupun tidak dan walaupun tidak dibangunkan atau menggunakan jam weker sekalipun, karena dirinya telah terbiasa. Di samping itu, kebiasaan bangun pagi harus dapat di aplikasikan dalam kehidupannya dan menetapkan perilaku tersebut menjadi suatu kebiasaan baik bagi dirinya dan lingkungannya.


G. Alasan Treatment
Pada masalah ini, kami memilih untuk menggunakan treatment stimulus control dan self management dikarenakan kedua treatment tersebut sangat cocok digunakan untuk masalah-masalah yang kecil atau simple tetapi dapat membawa dampak yang besar dalam kehidupan. Dalam masalah sulit bangun pagi pada mahasiswa ini merupakan masalah kecil, tapi hal ini benar-benar telah menjadi suatu masalah serius yang harus ditanggulangi dengan segera, karena walaupun hanya terlambat kuliah lama-kelamaan bisa mempengaruhi disiplin serta prestasi belajar mahasiswa.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan treatment yang telah kami lakukan di atas, maka kesimpulan yang kami dapatkan bahwa setiap perilaku yang dianggap tidak baik, mengganggu, atau merugikan dapat di ubah atau di modifikasi dengan treatment-treatment yang sesuai. Modifikasi perilaku juga harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan perjanjian yang ada antara terapis dengan subjek. Dalam permasalahan ini, target perilaku masalah sulit bangun pagi dapat dicapai oleh subjek, dimana subjek telah mampu untuk bangun pagi setiap harinya sehingga tidak terlambat untuk masuk kuliah lagi. Adapun treatment yang kami gunakan untuk memodifikasi perilaku masalah ini ada dua treatment, yaitu stimulus control dan self-management. Kedua treatment tersebut berhasil dalam memodifikasi perilaku subjek serta kami anggap merupakan treatment paling cocok dengan masalah ini.

~by :
Dzanna Maulida (10507069)
Hana Thahir (10507102)
Putri Ines Sasdinasti (10507189)
Teny Mulia (10507239)

Kelas : 3PA06

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA