Jumat, 08 Oktober 2010

PSIKOLOGI KONSUMEN

PSIKOLOGI KONSUMEN

A. Pengertian Psikologi Konsumen

Psikologi Konsumen adalah suatu cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang perilaku konsumen dalam membuat suatu keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa.

B. Perilaku Konsumen dari Sudut Pandang Psikologi

Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Sementara itu, Blackwell, Miniard, & Engel (2001) menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa . Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).

C. Istilah Konsumen, Konsumsi, Konsumtif, dan Konsumerisme

Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Syarat-syarat konsumen menurut UU PK adalah:
 Pemakai barang dan/atau jasa, baik memperolehnya melalui pembelian
maupun secara cuma-cuma
 Pemakaian barang dan/atau jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga,
orang lain dan makhluk hidup lain.
 Tidak untuk diperdagangkan.
Sebagai contoh dari konsumen yaitu Ayah yang membeli televisi untuk ditonton bersama keluarga setiap harinya.

 Konsumsi

Konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ciri-ciri barang konsumsi:
a. Barang yang di konsumsi adalah barang yang dihasilkan oleh manusia.
b. Barang yang di konsumsi ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
c. Barang yang di konsumsi akan habis atau mengalami penyusunan sedikit
demi sedikit sehingga akhirnya tidak dapat digunakan lagi
Tujuan Konsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung. Contoh bentuk konsumsi yaitu setiap harinya pada saat kita lapar kita membutuhkan makanan, bisa berupa nasi, roti, dll, dan itulah yang disebut dengan konsumsi.

 Konsumtif

Arti kata konsumtif (consumtive) adalah boros atau perilaku yang boros, yang mengonsumsi barang atau jasa secara berlebihan. Dalam artian luas konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas atau juga dapat diartikan sebagai gaya hidup yang bermewah-mewah.
Cahyana (1995) memberikan definisi perilaku konsumtif sebagai tindakan yang dilakukan dalam mengkonsumsi berbagai macam barang kebutuhan. Tambunan (2001) mengatakan bahwa perilaku konsumtif menunjukan pada perilaku konsumen yang memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok.
Berdasarkan dari beberapa pengertian telah dikemukakan, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang ditunjukan untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan tidak terencana terhadap jasa dan barang yang kurang atau bahkan tidak diperlukan. Perilaku ini lebih banyak dipengaruhi oleh nafsu yang semata-mata untuk memuaskan kesenangan serta lebih mementingkan keinginan dari pada kebutuhan. Sehingga tanpa pertimbangan yang matang seseorang begitu mudah melakukan pengeluaran untuk macam-macam keinginan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pokoknya sendiri.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumtif
Berbicara mengenai perilaku konsumtif, maka tidak lepas dari masalah proses keputusan pembelian. Menurut Assuari (1987), tingkat keinginan seseorang menempati tingkat yang paling tinggi dalam pembelian. Kemudian Assuari (1987) menambahkan bahwa perilaku konsumtif dapat terjadi karena:
1. Pembelian ingin tampak berbeda dari yang lain
Remaja melakukan pembelian atau pemakaian dengan maksud unuk menunjukkan bahwa dirinya berbeda dengan yang lain.
2. Ikut-ikutan
Seseorang melakukan tindakan pembelian hanya untuk meniru orang lain atau kelompoknya dan mengikuti mode yang sedang beredar.
Sarwono (1994), mengatakan bahwa perilaku konsumtif biasanya lebih dipengaruhi oleh faktor emosional dari pada rasio, karena pertimbangan-pertimbangan dalam membuat keputusan untuk membeli atau menggunakan suatu barang dan jasa lebih menitik beratkan pada status sosial, mode dan kemudahan dari pada pertimbanhan ekonomis. Ia menambahkan bahwa perilaku konsumtif berkaitan dengan proses belajar. Artinya dalam perkembangan individu akan belajar bahwa memperoleh suatu barang dan jasa atau melakukan perbuatan tentunya dapat memberikan kesenangan atau justru perasaan tidak enak.
Contoh konsumtif yaitu pada saat kita sedang jalan-jalan ke mall atau supermarket untuk membeli barang yang kita butuhkan, namun secara tidak disengaja Anda membeli barang lain yang menarik perhatian Anda untuk membelinya walaupun sebenarnya barang tersebut tidak Anda butuhkan.

 Konsumerisme
Konsumerisme kata dasarnya adalah konsum yang diambil dari bahasa Inggris yaitu consume yang berarti memanfaatkan atau menghabiskan daya guna suatu barang atau jasa.
Konsumerisme itu sendiri merupakan gerakan konsumen (consumer movement) yang mempertanyakan kembali dampak-dampak aktivitas pasar bagi konsumen (akhir). Dalam pengertian lebih luas, istilah konsumerisme, dapat diartikan sebagai gerakan yang memperjuangkan kedudukan yang seimbang antara konsumen, pelaku usaha dan negara dan gerakan tidak sekadar hanya melingkupi isu kehidupan sehari-hari mengenai produk harga naik atau kualitas buruk, termasuk hak asasi manusia berikut dampaknya bagi konsumer.
Dari berbagai definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsumerisme merupakan paham atau gaya hidup yg menganggap barang-barang (mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, gaya hidup yg tidak hemat.
Sebagai contoh dari konsumerisme adalah teknologi dan barang-barang elektronik yang ada pada saat ini, yang merupakan barang-barang yang canggih yang membuat kita harus memiliknya dan tidak dapat hidup tanpa adanya barang tersebut, seperti kemelekatan atau ketergantungan misalnya : handphone.

D. Pengaruh Lingkungan terhadap Perilaku Konsumen

• Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
• Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
• Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.
Proses sederhana pengambilan keputusan melalui tiga tahap.
Input ( Pengaruh Eksternal)

Process ( Pengambilan Keputusan Konsumen)

Output ( Prilaku Setelah Keputusan )
Secara umum ada tiga cara/model analisis pengambilan keputusan konsumen, yakni:
1. Economics Models, pengambilan keputusan diambil berdasarkan alas an ekonomis dan bersifat lebih rasional.
2. Psychological Models, diambil lebih banyak akrena lasan psikoligs dan sejumlah faktos sosilogis seperti pengaruh keluarga dan budaya
3. Consumer Behavior Model. Model yang umumnya diambil kebanyakan konsumen, Dilandasi oleh faktos ekonimis rasional dan psikologis.

Teny Mulia
4 PA 06
PSIKOLOGI KONSUMEN
Universitas Gunadarma
Referensi :

 Assuari, A. (1987). Manajemen pemasaran. Jakarta: Rajawali.
 Cahyana, Y.Y. (1995). Iklan televisi dan perilaku konsumtif remaja di perkotaan. Hasil penelitian. Surabaya: Universitas airlangga.
 Sarwono. (1994). Iklan tekevisi dan perilaku konsumtif remaja di perkotaan. www.suarapembaruan.com/news. Akses 20 Maret 2009.
 Tambunan, R. (2001). Remaja dan perilaku konsumtif.www.e-psikologi.com.
 “Perilaku konsumen”, karangan James .F. Engel, Roger .D. Blackwell, Paul .W. http://www.anneahira.com/artikel-umum/perilaku-konsumen.htm
 http://ruzdeeweb.com/?s=pengertian+psikologi+konsumen&x=10&y=12
 http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?option=com_content&view=article&id=96:adni-4410-psikologi-industri&Itemid=74&catid=29:fisip
 http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen
 http://www.indowarta.com/index.php?view=article&catid=102:opini&id=310:budaya-konsumerisme&option=com_content&Itemid=333
 http://ainiyuwanisa.wordpress.com/2009/11/15/perilaku-konsumtif-pada-remaja-terhadap-chatting-tugas-ii/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar